Kamis, 02 Mei 2013

Kisah Muntah Anis yang membawa berkah kepada Si Uun


Jumat, 26 April
Sumpeh hari ini itu aslinya capek banget, namun karena untuk kelompok TIPSOS gue yang baik hati semua (kelompok seng sabaro) jadinya gue ikut survey, Menyenangkan. :) ia ? gag :) hahahaha iye iye menyenangkan.
Oke, kita mulai...
Alkisah pada zaman modern ini hidulah seorang wanita cantik yang bernama Unsiyah Anggraeni biasanya di panggil Uun ataupun Miun yang akan melakukan survei lapangan ke kediri untuk kuliah Tipologi sosial bersama kelompok Tipsos 1.
Tek..tek.. suara detak jam dinding membuatku terbangun dari buaian mimpi bersama abang Sharukhan. Kulihat jam  masih menunjukkan pukul 4 dini hari. Oke, enaknya merem lagi. Heheheeh. sekitar jam 5 kulangkahkan kakiku pergi kekampus karena pada awalnya kita janjian di kampus untuk berangkat bareng.
Dan, teman-teman molor! “sial! bray” (tengok-tengok plongo-plongo dewe).
.................
Sekitar jam setengah 6 kita berangkat menuju Kediri dan sebelumnya kita harus menyususl si Anis dan Mimha di Ispatindo Sidoardjo. Eh ..belum kenalan ya ma si Anis dan Mimha. Kenalan dulu donk! mereka berdua adalah sahabat baru saya di Universitas Airlangga Surabaya. Kita menyebut diri kita sebagai 3 idiots. Kenapa? entah apa alasannya yang jelas tingkah kami mirip orang bertiga tersebut. Salah satunya aku yang mirip sekali dengan Roju.katanya! hhaahaa.
Eits..bahas kemana-mana deh!
Oke..Nyampelah kita kita di Ispatindo dari jauh kelihatan seorang cewek  bertubuh mungil dengan wajah yang was-was .
“Eh..si Anis itu!”,Omongku temen-temen yang lain
............
Dan mobil (mobil bokapnya Rikzy) kita puter balik.. Then, si mimha menyusul datang dengan di bonceng sang mama tercinta. Turun dengan senyum yang melebar dan membawa satu karung eh” satu keresek makanan bungkus. .. Wenak tenan. Gratis lagi :)
Apalagi si Fitrah ketua Tipsos kelompok 1 ini bakalan seneng banget dengar kata makanan gratis. Ya secara gitu dia adalah anak kos yang jarang makan dan hobinya memakan makanan apa yang ada didepannya. Entah itu sepatu, kaos kaki, pulpen, sandal jepit, rumput *(elo kira kambing kacangan). Pasti semuanya di makan. Eh rakus apa doyan ya! ahahaaha
Lets go.. perjalanan kita lakukan kembali. aku duduk di tengah mobil bersama Icha, mimha dan samping ku si Anis. Sekitar 30 menit kita melakukan perjalanan. Dan suddenly... hoek! hoek...c
hoek...
croot! menyebar kemana-mana. (yang ini bo’ong)
“Si Anis muntah”, Teriakku sambil kebingunan menutup hidung
Dan yang sibuk berperan sebagai ibu saat ini adalah si Mimha. Bagaikan ibu yang sudah mempunyai anak 3 beliau merawat Anis mulai dari mengelap muntahan Anis di wajahnya, di bajunya sampe juga  mengelap pipisnya Anis.. hheehehe
Sumpah aku yang dari tadi merasakan sakit perut yang menyakitkan menjadi semakin menyakitkan dan sakitnya membabi buta mungkin cacing di perutku yang sudah membusuk ini ingin cepat-cepat keluar.
 Maklum belum ke WC paginya. Dan sialnya..beberapa saat seyelah itu.
“Heeeeekkk...glog byor (suara cukup membuat pak sopir cemas)”he reg jaok kresek e aku muntah,”  teriaku sambil memegang muntahan (eheheh *jijiki).
Sumpah! aku bingung mau marah apa tidak. aku bingung!!!!!. Pertama marah karena aku ikut-ikutan muntah dan nggak mau marah soalnya karena muntah tadi, perutku tak terasa sakit lagi >_< hahaahah.  maka tak salah lah jika aku mengatakan bahwa kami adalah simbiosis mutualisme.
Dan elo tahu guys! sekitar 20 menit selanjutnya temenku yang satunya duduk dibelakang ikutan muntah. Korban kedua adalah Ayu. Seorang gadis bukan janda  dan sangat pintar untuk mengerjakan tugas teman-teman. Terimakasih :)
kenape gag muntah sekalian aja satu mobil ini ya! biar asyik endingnya seperti apa hehehe. Jadi, dari kejadian ini dapat disimpulkan bahwasanya tersangka utama adalah si tubuh mungil berbobot bernama Anis, korban 2 orang pemudi cantik dan manis si Uun dan Ayu, Terakhir saksi adalah temen-temenku dan pak sopir.
Begitulah tragedi ini berlangsung... :) dari TKP Unsiyah Anggraeni melaporkan ...