Senin, 29 September 2014

Aku Menyerah

Sosokku kurubah
Aku membencinya
Melebihi kuadran dunia
Melebihi air samudera
Melebihi pasir sepanjang pantai
Melebihi cahaya di langit
Aku menyukainya
Mengurangi manisnya garam
Mengurangi lembutnya madu
Mengurangi ukuran biji sawi
Mengurangi kerasnya angin
Dan aku keluar

*Syair ini saya persembahkan untuk seseoarang yang telah membuat saya tertawa, menangis, senang, sedih bahkan terpuruk. Terimakasih .. perasaan ini akan aku simpan sampai Tuhan yang menentukan nasib kita.

Kamis, 27 Maret 2014

Ceritera Hari ini- Tak Selamanya POKER itu negatif

Hari ini aku hanya berjalan lurus diantara teras-teras yang kulewati di fakultasku ini. Tak ada yang istemewa, selebihnya hanya seperti itu saja setiap harinya. Di samping kanan kumelihat beberapa  anak cangkruk ditemani pacar setianya laptop  sambil berbincang-bincang dengan teman-temannya, ada juga yang asik makan, ada yang bermain poker-sebuah permainanan dari zaman bahula-entah itu kapan aku tak tahu pasti sejarahnya dan biasa, setiap harinya aku memandangi pak Darman tukang jajan makanan keliling di kampus yang murah meriah.

Tapi, hari ini langkahku tergerak untuk menoleh lebih lama kearah samping kananku,, ketika kulihat beberapa teman sekelasku asyik memandangi kartu poker, kudekati dan hanya kulihat saja. Entah apa yang dipikrkan mereka-mengenai 4 kartu yang dibuka dan 4 orang temanku hanya memandanginya sedangkan yang lainnya asyik bermain poker dengan kelompok yang lainnya.

“che, ngapain sih!” tanyaku kepada salah seorang temanku
“konsen”, jawabnya
Ku hanya memandangi ketiga temanku ini, sampai dari salah satu mereka bilang.

 “Coba hitung-entah itu ditambah, dikurangi, dikali, dibagi, dipangkat bahkan loe log pokonya hasilnya 24”
Akhirnya, aku mulai mengikuti alur mereka sampai ada dari salah satu kami yang menemukan dengan pasti angka tersebut. Selanjutnya, kami terus asyik bermain angka poker ini hingga jumlah orang dari kami bertambah  dan bertambah. Sampai pada akhirnya, aku  tersadar tak selamanya poker itu identik dengan hal negatif.  Mungkin, selama ini aku selalu menjauhi poker karena pikiran ini sudah terhegemoni dengan  suatu konstruksi poker yang ada dalam masyarakat asalku, sehingga hal ini memuatku sedikit mengecap permainan ini.  Namun,sejak inilah  aku mulai bisa menerima poker dan tak terkonstruksi dengan pandangan yang lama. Dan tak kusangka, sebuah solidaritas yang lebih solid aku dapatkan dari permainan ini. –super sekali big thanks to all of my friends in Sociology-

Unsiyahhadey’s writter

Senin, 24 Maret 2014

Ini bukan perpisahan ,, namun awal perjuangan setiap insan manusia di mata Allah

saya menganggapnya ini bukan perpisahan.. walaupun masa jabatan ini berakhir. Bagiku kalian adalah teman yang selalu mengingatkan ketika seorang teman akan tejatuh ke jurang yang salah, teman yang selalu tak berhenti ngomel ketika teman tidak berkontribusi, teman yang selalu menampar ketika waktu disia-siakan. Semoga dengan berkahirnya ini, tak ada kata perpisahan di antara kita... jalani kehidupan ini dengan keceriaan dan ketulusan menyambut indahnya harumnya Surga. Semoga Allah bersama selalu dengan diri kita.
 Riset Ministry 

Farewell BEM KM UA 2013



Airlangga Harmoni
Dialog Kebangsaan

Hanya rasa terimakasih :) ini tak cukup

Sudah sekitar 1 tahun ini aku berkontribusi dalam organisasi yang bisa dikatakan sebagai agent of change di kalangan mahasiswa. namun, aku menyebutnya sebagai Leader of Change. Why? Karena bagiku mahasiswa bukan lagi agen perubahan namun mahasiswa bisa menjadi pelopor perubahan ke arah yang lebih baik. Di saat wakil rakyat menikmati ruahnya keindahan dan kenikmatan duniawi disisi lain mayarakat yang bisa dikatakan masyarakat proletar hanya bisa gigit jari dan menikmati sesuap nasi. sungguh tragis bukan. Nah, inilah  mengapa aku menyebut mahasiswa sebagai Leader karena sebenarnya mahasiswa memiliki kemampuan untuk merubah ketimpangan ini. mahasiswa banyak memiliki gagasan-gagasan yang cemerlang yang bisa disalurkan bahkan bisa turun langsung ke lapangan. Mahasiswa bukan hanya bisa menulis bahkan ngomong saja. Mahasiswa harus punya tindakan dan berkontribusi dalam negara ini. Alhasil inilah yang aku dapatkan dari Bem Km Ua 2013 dan Yansos 2014 ini sebuah pengalaman yang telah diberikan kawan2 kepada saya. bahwa hidup ini harus berbagi, berbagi dalam kebaikan berbagi dalam kebersamaan. .. terimakasih hanya yang bisa aku ungkapkan ke kalian semua yang bisa merubah pemikiran yang kolot ini menjadi pemikiran yang terbuka. -Contribution is Solution-

Memberantas korupsi Layaknya Menegakkan Benang Basah


Korupsi… kata yang sudah tak asing lagi ditelinga kita seiring dengan gemparnya isu para pejabat Negara yang melakukan perbuatan tercela tersebut. Bahkan, tak tanggung-tanggung tidak hanya di ranah pejabat saja melainkan juga di ranah  artis, pegawai negeri, buruh, mahasiswa bahkan hampir semua masyarakat melakukannya. Istilah korupsi santer terdengar ramai dengan berbagai versi yang bermunculan. Misalnya saja, suap, grativikasi, pencucian uang, penggelapan,pemalsuan dan lain sebagainya.  Bahkan, seseorang pun yang tidak pernah melakukan korupsi, tiba-tiba saja mendapatkan uang banyak dan baru diketahui hal itu adalah uang kasus korupsi, bisa saja dia akan juga menjadi pelaku/korban pencucian uang. .. 
Memang, secara sosiologis korupsi merupakan suatu tindakan yang bisa dikatakan dilematis. Disisi lain menguntungkan namun disisi lain dapat merugikan. Misalnya saja, saya contohkan mengenai kasus  suap KTP. Di sisi lain membantu si penyuap agar tidak antri dan tidak membuatnya capek  sedangkan di sisi lain hal ini merupakan perilaku menyimpang karena telah melanggar atura/hukum dan menguntungkan pihak-pihak tertenu saja. Lantas, dengan  adanya kejadian tersebut apakah kita hanya diam? Membiarkan korupsi menggerogoti tubuh Negara ini selamanya? Saya rasa kita semua tahu apa yang harus kita lakukan.  Salah satunya adalah "katakan tidak pada korupsi, berani jujur itu hebat". Maka, mulai saat ini biasakanlah jujur dan bertindak sesuai dengan norma. 
Maka dari itu harus adanya suatu penegakan yang tegas. Berbicara mengenai penegakkan maka hal ini erat kaitannya dengan yang namanya sanksi, sanksi ini bisa berupa fisik maupun denda. Namun, yang namanya sanksi ini di Negara kita tidak membuat efek jera pada koruptornya malah mereka mengembangkan sayap dan malah hidup bersenang-senang di jeruji besi dengan berbagai fasilitas mewah yang dimilikinya. Sebut saja, Gayus Tambunan pelaku korupsi pajak ini walaupun di dalam jeruji besi masih bisa menikmati fasilitas yang mewah karena hal ini sudah menjadi rahasia umum yang banyak diperbincangkan masyarakat lewat media sosial.
Lantas, bentuk sanksi apa yang bisa membuat pelaku korupsi merasakan efek jera. Apakah dibunuh seperti di China, dipasung atau bahkan didenda dan dipenjarakan. Saya pikir hal ini belum semuanya bisa mengatasi mereka. Kita lihat saja, walaupun di China koruptor di tembak mati namun kasus koruptor masih banyak. Didenda atau dipenjara mereka santai saja menanggapi hal ini, lihat saja buktinya ketika mereka menjadi tersangka koruptor, tetapi mereka dengan percaya dirinya melambaikan tangan ke kamera saat berjalan keluar dari gedung KPK. Mungkin bagi mereka ini adalah edisi catwalk yang harus diabadikan atau bahkan menjadi suatu kebanggaan karena telah sukses meraup hak rakyat dengan keserakahannya. Maka, hal ini menjadi perbincangan yang hangat di kalangan akademisi, politikus dan semua masyarakat hukuman seperti apa yang bisa di kenakan KPK kepada mereka?
 Salah satu cara yang mungkin bisa dilakukan adalah dengan memiskinkan mereka dan membuat mereka untuk membayar apa yang telah mereka lakukan. Memiskinkan bisa dalam dua artian misalnya memiskinkan dalam harta benda dan memiskinkan mental para koruptor dalam masyarakat. Sehingga, dengan adanya ini diharapkan mereka mengalami  traumatik dengan perbuatannya tersebut. Hal lain yang bisa dilakukan juga dengan membuat para koruptor untuk membayar apa yang mereka lakukan dengan cara “Social Cost” yang ditimbulkannya. Missal, seorang yang melakukan korupsi terhadap uang pajak. Maka, ia harus membayar dampak rugi apa saja terhadap masyarakat yang harus dibayar selain mengembalikan uang yang dia ambil juga atau misalnya, ketika dia melakukan korupsi  pembangunan jembatan dan tak lama itu jembatan tersebut mengalami kerusakan bahkan ambruk. Maka, dia harus membayar kepada masyarakat dampak yang ditimbulkan dari ambruknya jembatan itu.
Memang, kita harus sadari tak ada sanksi yang benar-benar baik yang bisa dilakukan karena semua memiliki kelebihan dan kelemahan. Akan tetapi, kalau kita sudah membiasakan diri untuk patuh terhadap aturan maka sanksi itu tidak akan pernah menghampiri kita bahkan menyapa pun tak akan pernah. 

Rabu, 29 Januari 2014

BROMO "Awal aku menjadi pecinta Alam" bukan alam mbah dukun







 bersama teman baruku Okky dan fitra dan sahabat baruku Titin nuach... terimakasih :)


 
 itu titin dan okky  (atas) dan aku cewek yang dibawah ini yang make kerudung pink

Wanita Sehat untuk Generasi Cemerlang



           
            Alhamdulillah, akhirnya saya bisa membuat cerita lagi. Namun, yang saya bahas kali ini adalah hasil seminar Smart Parenting 2 pada tanggal 25 November 2012 yang di adakan oleh Fakultas Saint dan Teknologi Universitas Airlangga dan diisi oleh Dr. Maya, Ibu Anugerah Lindah dan spesial Bunda Neno Warisman. Dan, disini saya akan merangkum sedikit yang diutarakan oleh bunda Neno mengenai wanita sehat untuk generasi cemerlang serta tanggapan saya mengenai hal tersebut.
Seorang wanita itu haruslah memiliki Visi dan Misi yang jelas. Apapun yang terjadi, hendaklah kita mempunyai visi dan misi yang jelas. Misalnya Dalam bervisi janganlah tanggung yaitu jika anda menginginkan masuk suraga, hendaklah meminta surga yang paling tinggi derajatnya yaitu surga firdaus. Selanjutnya dalam bermisi misalnya  menjalankan perilaku yang dapat memunculkan ide –ide perubahan yang lebih baik contohnya anda sangat menyukai memasak maka kembangkanlah hobi memasak anda dengan menghasilkan makanan yang sehat tanpa penyedap rasa.
Selanjutnya, seorang wanita itu harus memiliki value. Peganglah prinsip dan nilai-nilai yang tangguh. namun, tidak terkesan kasar. Kita sebagai seorang islam harus sesuai dengan nilai-nilai yang sesuai dengan alqur’an. Karena pokok bahasannya adalh wanita maka yang dibahas adalah Nilai-nilai terpenting menjadi seorang wanita yaitu dengan menjaga kesuciannya.dalam artian menjaga rahimnya.  Karena pada masa sekaranga banyak anak muda yang berpacaran ntidak sesuai denagn kaidah agama lagi. Banyak anak muda sekarang dalam berpacaran sudah seperti suami isteri. Namun, kita sebagai seorang wanita muslim yang baik kita tidak boleh mengejeknya kita harus mendekatinya dan menasehatinya dengan baik-baik.bahwa hal tersebut tidak baik. Menjaga rahim itu penting juga bagi anak kita, oleh karena itu kita harus juga memenuhi gizi yang cukup agar anak kita tumbuh dengan sehat dan pintar.Misalkan:
dalam mengkonsumi makanan hindarkan dari gula pasir ganti dengan gula aren, Jangan makan mentega kalau tidak bisa gunakan satu bulan sekali dengan memakai natural batter, pakai minyak jangan minyak jelanta kalau bisa memakai minyak barko, dan jangan memakia tepung.
Ingatlah,jika kita mengkonsumsi gizi yang cukup maka anak kita kan terlahir dengan menjadi anak yang hebat. Anak yang hebat adalah generasi penerus bangsa yang tangguh. maka kita sebga seorang wanita yang cemerlang kita juga harus memikirkan masa depan generasi penerus kita, itentunya melalui diri kita sendiri karena kelak kita ankan mejadi seorang ibu.
Untuk mengganti generasi penerus menjadi lebih baik kita harus memperhatikan makanannya dan fungsi keayahannya. Dalam hal makanan “throw it away” dengan penyedap, pewarna, pemutih, pengawet dan lain sebagainya yang membahayakan. semoga bermanfaat

(NB: Tulisan ini sudah agak lama juga dibuat.. kira-kira 1,5 tahuan yang lalu dan saya ngepost aja buat ngeramein ni blog)